My Unfinish Story

Hari ini adalah hari baru bagi Thyeo.Setelah liburan panjang semester satu kemarin,hari ini adalah hari pertama semester dua dan pada liburan kemarin hampir tidak ada kegiatan yang agak ada grengnya bagi Thyeo.
Hari pertamanya ini hanya diisi dengan lamunan...lamunan...dan lamunan dari pagi2 buta(hoy...mang sejak kapan pagi punya mata???kok bisa buta???) sampai hampir jam 7.
Hal ini berlangsung sampai temannya,Didik ngembaliin ni anak ke dunia nyata(mang tadi dari mana mas???).
“Hoy Yo,dari tadi ngelamun trus g bosen z?”
“Nggak.”
“Ntar kesambet lho!!!”
“Biarin...”
“Ni anak tambah ngelantur aja,srius dikit bisa g sich???”
“Tergantung...”
“Mati donx???”
“Emang...”
“Knapa sich lo???kok kayaknya putus asa banget???ato.....jangan2 gara2 kejadian akhir smester satu kemaren z???ayo.....ngaku.....!!!”
“Jadi orang baek napa sich lo???”
“Yeee...yg baru ditolak galak banget sich???”
Dan tanpa mereka berdua sadari,bel masuk tlah berbunyi dan kebetulan guru jam pertama skaligus wali kelas mreka yang baru,za jelas baru..lah soalnya wali yang lama pindah tugas(Sssttt...mreka lom tau lho and jangan kasih tau soal wali kelas mreka yang baru,namanya tu Bu Indah)yang langsung menegur tu bocah.
“Ehm...,anak2 bel sudah bunyi lho kok belum masuk kelas???”
“Ah,ntar ja.gurunya ja lom dateng.”
Tapi setelah menengok ke belakang mereka baru sadar kalau yang ngajak mreka ngomong tu ternyata guru.Dan kedua bocah itupun jadi salah tingkah.
“Maaf Bu,saya kira teman saya.”
“Ya sudah sana masuk kelas!!!”
“Terima kasih Bu.”
Seampainya mereka di dalam kelas,Didik agak sewot ma Thyeo and langsung nyemprot tu anak.
“Yo,knapa tadi ga’ bilang klo da guru???”
“Gue sendiri ja ga’ tau.”
“Sssttt,tuh dah da gurunya.”
Dan ternyata guru yang masuk adalah guru yang tadi menegur mreka,bisa dibayangkan bagaimana ekspresi mreka(tapi bayangin sendiri za!!!he...x3[ttd:penulis]).
“Selamat pagi anak-anak!!!”
“Pagi Bu!!!”
“Perkenalkan nama saya Bu Indah,wali kelas kalian yang baru.”
Dengan tampang pede and ga’ punya malunya,Didik dengan spontan ngacungin tangan and bertanya dengan lantang tapi... sopan.
“Bu,bolehkah saya bertanya???”
“Ooo,silahkan.”
“Kalau Ibu yang menjadi wali kelas kami,lalu Bu Ningrum...”
Belum selesai Didik bertanya,Bu Indah langsung mengerti apa yang akan ditanyakan tu bocah dan langsung menjawabnya.
“Bu Ningrum mendapat surat untuk bertugas di daerah lain,kalau tidak salah daerah itu adalah kampung halaman beliau.Lalu apakah ada pertanyaan lain???”
Seluruh kelas terdiam tak ada satu suarapun yang terdengar,semuanya sepertinya menyesal karena tidak sempat mengucapkan salam perpisahan pada guru sekaligus wali kelas mereka itu,hingga beberapa menit semua tetap membisu.
Lalu,tiba-tiba Bu Indah angkat bicara untuk menghilangkan kebisuan itu agar tidak berlarut-larut dan agar dia juga bisa segera memulai tugasnya.
“Ayolah anak-anak ada apa dengan kalian?Apakah kalian sedih karena tidak sempat mengucapakan salam perpisahan?Sebenarnya bukan hanya itu saja kabar yang Ibu bawa hari ini.”
Dan kali ini gantian Thyeo yang angkat bicara,karena anak-anak lain masih belum kembali dari alam kebisuan mereka.
“Bu....,apakah masih ada kabar buruk lain???”
“Tentu saja tidak.Kamu pasti tahu apa pasangan dari kabar buruk???”
“Kabar baik???”
“Ya,benar.”
“Lalu apa kabar baik itu Bu???”
“Kalian akan segera tahu.” 
Setelah menjawab pertanyaan Thyeo,Bu Indah mengisyaratkan agar semua anak memasang senyum 2,5 cm mereka dan setelah sebagian besar anak telah siap dengan senyum 2,5 cm_nya,beliau mempersilahkan seseorang dari luar kelas untuk bergabung dengan mereka.
“Baiklah kamu bisa masuk sekarang!”

Read Users' Comments (0)

0 Response to "My Unfinish Story"

Posting Komentar